Halloween party ideas 2015

Penulis : Muhamad Yudha Al - Fikri

Masalah banjir kok masih bisa dijadikan barometer kapabilitas Pak Jokowi yang baru saja diangkat belum genap 100 hari masa jabatannya, yang mesti ditanyakan adalah apa yang dilakukan Foke selama 10 tahun terakhir menjadi orang yang disegani di Pemkot DKI, bukan dikembalikan semua masalah ke Pak Jokowi.

Dunia tertuju ke Jakarta, kota megapolitan Jakarta yang tak terlepas dari musibah banjir tidak membuat langkah Gubernur DKI dan pemerintah pusat untuk terus membenahi Jakarta. Berbagai program sudah dibicarakan antara Pak Jokowi dan Pak SBY, dari pembuatan saluran yang panjangnya 2,15 km dari kali ciliwing menuju BKT sebagai solusi baru untuk mengurangi banjir di Jakarta selesai tahun 2014 sampai pembuatan terowongan raksasa.

Memang Jakarta tengah darurat banjir, moga ini awal langkah Gubernur baru bisa memperbaiki kebiasaan banjir yang selalu menerpa ibu kota. Pak Jokowi meminta pemerintah pusat untuk turun tangan dalam masalah yang ada, bahkan Gubernur sudah bertemu dengan ketua MPR dan ketua DPR dalam membahas banjir yang sudah menjadi langganan di ibu kota.

Sumur resapan memang sangat penting dan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi banjir di Jakarta, Pak Gubernur mengintruksikan untuk semua gedung, perumahan dan semua jenis bangunan di Jakarta wajib ada sumur resapan kalau tidak maka akan dicabut izin mendirikan bangunan.

Bukankah itu sebagai solusi yang cepat yang diberikan oleh Pak Jokowi dan tidak pernah ditemukan oleh Gubernur sebelumnya?! Tapi kenapa masih saja ada orang yang sangat membenci beliau, bahkan ada yang mengatakan, " Orang Jakarta kena banjir itu lah azab sebab MENUHANKAN Jokowi dari pada MENUHANKAN Allah, lebih banyak memuji Jokowi berbanding dengan memuji Allah, ". Statment yang terlihat lucu dan kelihatan bodoh.

Tapi atas kejadian banjir yang terjadi ini moga bisa dijadikan hikmah yang besar untuk bisa pemerintah pusat dan pemerintah DKI berkolaborasi dalam membangun kota megapolitan menjadi lebih maju dan merevitalisasi lagi  tata kota yang tidak teratur.

Banjir juga disebabkan salah satunya adanya pemukiman kumuh yang  di tepi kali yang ada di Jakarta, menyebabkan saluran air terhambat. mana Gubernur yang dulu? Apakah mereka tidak menatanya menjadi lebih baik lagi?

Penulis kecewa  terhadap pendukung Pak Fauzi yang masih tidak terima atas kekalahan. Bukan mendukung program Gubernur yang baru, malah negatif  thinking dari tiap program yang diajukan oleh Pak Jokowi.
Moga Banjir 2013 adalah banjir besar terakhir yang ada di Jakarta.

Amin.

Waallahu a'lam
Powered by Blogger.